Aku tadinya ingin mengajakmu
Duduk di sebelah ku, berdua menikmati senja
Cukup lihat batas langit dan laut itu bertemu
dan kita tak perlu berkata apa apa
Aku tadinya ingin mengajakmu
Ke tempat paling nyaman untuk melihat senja
Cukup duduk di pasir yang menjadi alasnya
dan kita tak perlu mengkhawatirkan apa-apa
Aku tadinya ingin mengajakmu
Di depan senja sempurna, kita ekspresikan cinta yang sederhana
Cukup saling bersandar di bawah langit biru merah
dan kita ciptakan kenangan bahagia, untuk dipakai bernostalgia
Namun, apa daya, aku tahu aku tak bisa
Dimana takdir membawa, di situlah justru kita terpisah
Agenda bertelanjang kaki, berdua nikmati angin yang menerpa
Sambil melihat langit yang jingga, akhirnya sebatas wacana
Kini.. aku berdiri sendiri, menyaksikan hitam perlahan menyelimuti
Langit yang tadinya biru, awan yang tadinya putih
Hati yang semula luluh, senyum yang semula berseri-seri
Semua karena pilihanmu, untuk berpisah sampai di sini
Di laguna, yang tak sempat membuat kita terlena
Surabaya, 12 Februari 2020
Rahmatullah Barkat